SIARAN PERS
World Book Day 2020: Indonesia Online Festival
“Book Lovers in the Time of Corona: Sharing,
Collaboration and Create”
23 April - 2 Mei 2020
Perayaan Hari Buku Sedunia 2020: Ajang Daring Berbagi
dan Berkolaborasi Para Pecinta Buku dan Pegiat Literasi Saat Pandemi
[1]
Sepanjang bulan April 2020 dan mungkin hingga akhir
tahun, menjadi penting untuk meluangkan waktu dengan membaca. Saat pandemi ini,
dibanding sebelumnya, dimana sebagian besar sekolah di seluruh dunia tutup dan
manusia harus membatasi diri mereka ke luar rumah, buku dan bahan bacaan harusnya
menjadi salah satu kekuatan utama saat masa isolasi. Karena buku mempererat
ikatan antar orang, memperluas cakrawala, merangsang pikiran dan daya
kreativitas kita.
Kondisi pandemi saat ini adalah waktu untuk merayakan
pentingnya membaca, menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak-anak, mengenalkan
dan mempromosikan kecintaan pada pengetahuan, kebudayaan, sastra serta kemudian
diintegrasikan dengan bakat, kecakapan hidup dan dunia kerja. Melalui membaca
juga merayakan World Book and Copyright Day (Hari Buku dan Hak Cipta Dunia)
setiap 23 April, kita dapat membuka diri kepada orang lain, tanpa dibatasi
jarak, imajinasi turut berkembang.
Selama #dirumahaja, #belajardirumah, #bekerjadirumah
kita merayakan #WorldBookDay tahun ini
dengan #literasidarirumah, semakin banyak orang yang terbiasa membaca, semakin
banyak orang yang bisa menambah pengalamannya bercengkrama dengan pengetahuan.
[2]
World Book Day di Indonesia pertama kali diadakan
tahun 2006, dan diselenggarakan selama 6 tahun berturut-turut sampai tahun 2011
oleh Forum Indonesia Membaca. Harapannya WBD di Indonesia dapat menyemangati
masyarakat, terutama kalangan anak–anak dan remaja untuk mengeksplorasi manfaat
dan kesenangan yang bisa didapat dari buku dan membaca. Pada kurun waktu itu
besar sekali animo dari komunitas literasi, pendidikan, kebudayaan serta
perpustakaan komunitas, taman bacaan masyarakat (TBM), komunitas hobi, penerbit
buku dan masyarakat umum untuk terlibat.
“Melanjutkan kerja literasi Forum Indonesia Membaca,
tahun 2020 ini, kita berupaya agar WBD Indonesia dapat dilaksanakan kembali
menjadi sebuah tradisi festival berskala nasional yang bertujuan untuk
merayakan buku dan literasi serta membuka partisipasi banyak pihak,” seperti
yang disampaikan oleh Wien Muldian, Ketua Perkumpulan Literasi Indonesia
sebagai penyelenggara. “Bedanya, dengan kondisi kita sedang #dirumahaja karena
pandemi, kami bersama beberapa teman merancang semacam program perayaan daring
(online). Diniatkan untuuk mengisi aktivitas literasi bersama dan bisa berinteraksi
dengan sebanyak mungkin pegiat serta komunitas yang lebih luas,” lanjut pegiat
yang sudah terlibat lebih dari 20 tahun di dunia literasi nasional ini.
Kegiatannya berupa kerja gotong royong literasi,
mengadakan diskusi, dialog dan berbagi sambil merayakan WBD ini dimulai 23
April, saat perayaan Hari Buku Sedunia hingga 2 Mei Hari Pendidikan Nasional.
“Kegiatan diadakan selama 10 hari dengan 30 tema program. Acara daring ini
menggunakan aplikasi Zoom yang dihubungkan dengan live streaming aplikasi YouTube.
Publikasi kegiatan dilakukan melalui aplikasi Facebook, Twitter dan Instagram,”
ditambahkan Billy Antoro, pegiat literasi sekolah yang juga menjadi
penanggungjawab teknologi diskusinya. “Kegiatan kolaborasi daring ini
melibatkan lebih dari 50 pegiat literasi dengan beragam latar belakang dan
profesi, ada penulis, pendidik, pengelola taman baca, wartawan, budayawan,
akademisi dan banyak lagi,” tambahnya.
Para partisipan acara terdiri dari pegiat literasi,
pendidikan, perbukuan, kebudayaan, penulis, perpustakaan dan lainnya. Kapasitas
diskusi langsung maksimal 100 orang di aplikasi Zoom, peserta lainnya bisa
mengikuti live streaming YouTube di akun Perkumpulan Literasi Indonesia.
Kanti W. Janis, seorang penulis dan juga Sekjen
Satupena, persatuan penulis Indonesia, senang bisa terlibat di festival daring
ini, “Menu pilihan acara di WBD daring ini dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya bacaan dan membaca, serta mengapresiasi dunia
perbukuan itu sendiri.” Lebih jauh lagi ia berpendapat, “Festival ini mendukung
masyarakat lebih siap mengelola pengetahuan, meningkatkan kompetensinya dan
membangun budi pekerti baik sekarang dan paska pandemi.”
[3]
Unesco meniatkan perayaan World Book Day (WBD) untuk
mempromosikan kecintaan pada buku dan membaca. Setiap tahun, pada 23 April,
perayaan diadakan di seluruh dunia untuk mengenali dunia perbukuan - penghubung
antara masa lalu dan masa depan, jembatan antar generasi dan lintas budaya.
Tanggal 23 April adalah tanggal simbolis dalam sastra dunia, tanggal di mana
beberapa penulis terkemuka, William Shakespeare, Miguel Cervantes dan Inca
Garcilaso de la Vega wafat. Pada Konferensi Umum UNESCO di Paris tahun 1995
tanggal ini dipilih sebagai bentuk apresiasi untuk buku dan penulis juga
mendorong semua orang mengakses buku di seluruh dunia.
Sepanjang bulan April tahun ini, UNESCO membagikan
kutipan-kutipan baik, puisi, dan pesan untuk menunjukkan kekuatan buku dan mendorong
kegiatan membaca sebanyak mungkin. Dengan menciptakan rasa kebersamaan melalui
membaca bersama dan berbagi pengetahuan, pembaca di seluruh dunia dapat
terhubung dan saling membantu mengurangi kesepian saat #dirumahaja.
Dengan memperjuangkan buku dan hak cipta, UNESCO
mendukung kreativitas, keragaman dan akses yang sama pada pengetahuan dan
beragam pekerjaan. Dalam kondisi saat ini dengan kegiatan literasi dan
pembelajaran daring, juga akses terbuka ke pengetahuan dan sumber daya
pendidikan membentuk pengayaan diri dan meningkatkan nilai–nilai sosial, budaya
dan kemanusiaan.
Dengan keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan:
penulis, penerbit, guru, pustakawan, lembaga publik dan swasta, pegiat
literasi, lembaga masyarakat, media massa, organisasi perbukuan dan semua orang
yang merasa termotivasi untuk kerja bersama dalam perayaan buku dan penulis di
dunia ini, WBD telah menjadi platform untuk menyatukan jutaan orang di seluruh
dunia.
Salam Literasi dan
Selamat Hari Buku Sedunia
Jakarta, 23 April 2020
Perkumpulan Literasi Indonesia
@literacies_id
#wbd2020iof
#worldbookday
#worldbookdayID
#literasi
#literasilokal
#literasidarirumah
#cerdasberliterasi
#bergeraktepat
#bergerak
#narasibaik
#dirumahaja
[Tokoh yang membuka rangkaian acara World Book Day
2020: Indonesia Online Festival]
AA Ayu Laksmi Tri Astika Putri, MM adalah terakhir
sebelum pensiun menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten
Sleman dari tahun 2017 s.d. tahun 2019. Semasa kepemimpinannya, beliau ringan tangan untuk turun langsung ke TBM,
perpustakaan desa dan perpustakaan sekolah. Rajin menggandeng pihak lain,
instansi terkait, CSR dunia usaha dan lembaga sosial untuk ikut serta membantu
perpustakaan. Di bawah kepemimpinannya, ada program Rintisan Desa Gemar
Membaca. Perpustakaan desa dari kabupaten Sleman berturut-turut menjadi juara
nasional saat kepemimpinan beliah. Bulan
Agustus 2019 lalu beliau purna sebagai PNS. Panitia mendedikasikan beliau
membuka rangkaian acara World Book Day 2020: Indonesia Online Festival.
Organisasi penyelenggara dan pendukung program:
1. Perkumpulan Literasi Indonesia
2. Institut Literasi Indonesia
3. Satgas Gerakan Literasi Sekolah
4. IKAPI DKI Jakarta
5. Forum Taman Bacaan Masyarakat
6. Mata Aksara Yogyakarta
7. Komunitas Ngejah Garut
8. Lambang Sora Tasikmalaya Jabar
9. Nemu Buku Palu Sulteng
10. Rumah Baca Bakau Deli Serdang Sumut
11. Sahabat Gorga Yogyakarta
12. Agupena Flores Timur NTT
13. Reading Bugs
14. Cendekiawan Kampung
15. Aksakun
16. Gondong Semanggen Cirebon Jabar
17. Perkumpulan Literasi Sulawesi Utara
18. Dewan Perpustakaan Jakarta
19. Civismo Foundation Jakarta
20. Imogen
21. GeoMedia Group
22. Tirto.id
No comments:
Post a Comment